fantasia
Fantasia pabet
Surga itu ..mungkin seperti pelukan seorang gadis yang wangi
Surga itu mungkin seperti pelukanmu waktu itu
……
Duduklah sebentar ditanah itu
Tempat yang kelak akan menjadi rumah kita
Mengusapi rumput2..kita ucapkan lagi
Dilagu yang kunyanyikan ini mungkin angin menari
Membawakan cerita tentang sejuknya sore yang sangat hijau
Musim-musim untuk bersemi
……
Disana hanya kau dan aku menunggu kembang2 cinta
Kita rasakan serunya itu,menghindar dari mentari sore
Pohon disana yang tak akan mati
Belum akan menjatuhkan daun-daunnya
Keceriaan yang kita bicarakan
Akan menjadi pasangan berdua terbahagia
….
suatu saat aku terus berpikir
membuat sesuatu
hal baru yang belum ditemukan manusia
aku bisa membuatnya
membawakannya untukmu
bercampur amour tawa dari mulut kita
bertengkar menjadi Satu
menambah kangen di sore itu
topi yang kau kenakan
melekat lucu di rambutmu
aku memakai yang kuning rembulan
aku menggambar kota
kau tau?ini lebih bagus
awalnya seperti awan
kugaris dari arah kiri
membuat senja ,menambahkannya lebih banyak lagi
aku mencintaimu..
makan malam di kotamu
meminjam buku
bertambah enam cerita fiksi
hujan..
dibalik hujan kupanggil-panggil
masih diam,rain heart..nama anak’ku
dia tak seperti aku..
dia mirip seperti ibunya
…..
Melanjutkan perjalanan tentang rumah yang damai
Kita akan mencarinya bersama
Meninggalkan tanah ini dengan janji kita
Sudah saatnya kita pulang..
Malam yang dingin taklukkan dengan pelukan
Surga itu ..mungkin seperti pelukan seorang gadis yang wangi
Surga itu mungkin seperti pelukanmu waktu itu
……
Duduklah sebentar ditanah itu
Tempat yang kelak akan menjadi rumah kita
Mengusapi rumput2..kita ucapkan lagi
Dilagu yang kunyanyikan ini mungkin angin menari
Membawakan cerita tentang sejuknya sore yang sangat hijau
Musim-musim untuk bersemi
……
Disana hanya kau dan aku menunggu kembang2 cinta
Kita rasakan serunya itu,menghindar dari mentari sore
Pohon disana yang tak akan mati
Belum akan menjatuhkan daun-daunnya
Keceriaan yang kita bicarakan
Akan menjadi pasangan berdua terbahagia
….
suatu saat aku terus berpikir
membuat sesuatu
hal baru yang belum ditemukan manusia
aku bisa membuatnya
membawakannya untukmu
bercampur amour tawa dari mulut kita
bertengkar menjadi Satu
menambah kangen di sore itu
topi yang kau kenakan
melekat lucu di rambutmu
aku memakai yang kuning rembulan
aku menggambar kota
kau tau?ini lebih bagus
awalnya seperti awan
kugaris dari arah kiri
membuat senja ,menambahkannya lebih banyak lagi
aku mencintaimu..
makan malam di kotamu
meminjam buku
bertambah enam cerita fiksi
hujan..
dibalik hujan kupanggil-panggil
masih diam,rain heart..nama anak’ku
dia tak seperti aku..
dia mirip seperti ibunya
…..
Melanjutkan perjalanan tentang rumah yang damai
Kita akan mencarinya bersama
Meninggalkan tanah ini dengan janji kita
Sudah saatnya kita pulang..
Malam yang dingin taklukkan dengan pelukan
Dengan
manis ku peluk bumi
Ku hayalkan
berayun-ayun
Sejuk di
rerumputan
Dengan bangga ku ajak pulang
Menggandeng
tangan paling bahagia
Membawa
senyum keheningan
Memandang
kosong tanpa apa-apa
Dingin
terdamai daun-daun
Ceria
selepas-lepasnya
Tertawa
tanpa bicara
Pendosa
konyol
Sperti
untuk mati
Tak kuasa
tinggal dunia
Tentang
yang hanya dunia
Terapung
dan tak pernah sanggup suci
Malu malam
ini segera lalu
Aku pernah
berguman kecil
Seputar
detak sedetik
Coretan
kalah untukku
Sms kering
sekepal
Memukul sebentar
kemudian gila
Meremehkan
lautan dan alam semesta
Tak
terkalahkan dengan kalah
Untuk
rangkaian kebohongan
Untuk
rangkaian kekonyolan
Sebab tak
ada yang bakal tau
Aku
termangu menikmati sesuatu
Keadaan
tanpa sedikitpun senang
karna aku
tak sesuci itu
karna aku
menyesal telah katakana sesuatu
selamat
tinggal sebentar
aku ingin
menenun renungan malam-malam
menanggapi
mars penghayal
bersila
bersemedi
dan berpikir
not-not
masa depan
kutulis surat cinta
buat lagu
terindah
simfoni
hidup mengikuti langit
atau
simfoni ungu tentang hantu
dan boleh
juga
tentang
ilalang dan rembulan
itu
termasuk tawamu
saat-saat
dulu
dan waktu
kita muda dulu
senyum
teraneh darimu
harum dan
kuhasut
raut muka
ber air
mari kuberi
make-up dari mimpi
rasakan
belaian manja terasri
..rayuanku….madah-madahku
Hanya ingin
cerita roman stylish
Dan
lagu-lagu melan
Lebih mirip
goresan cinta
Mengembara..
mblayang tak pulang
Karena
himpitan hening tau
Rontokan
pesan putus asa
Dan istilah
lain
Kalau pelan
masih muram
Kesini
berhenti
Menonton
hati berunding
Mengumpulkan
lascar angkatan mutung
Karna
hitungan tak sampai lagi
Tersa
dendam yang memberat
Himpun
pemberontak
Himpun
pemberontak
Dari
serikat hati yang gemulai
Dari kecil
menapa-lemas
Terjaga dan
terbaik
Tak tau
lagi
Terusan
wajah itu sudah parah .. marah
Kereta itu
menjemput
Memberi
pasangan berdua terbahagia
Memahaminya
Putus asa
Biarkan
permainan ini nyeri
Jalani bual
dan berhayal-hayal
Menulis
prosa yang mendalam
Berkisar
gusar merasa kosong
Dengar
ninabobok tidur
Memandang
lampu kurus
“mereka
akan membiarkan tubuhku
Terhenti di
kapel ini
Dengan memo
duka
Yang
tersimpan dalam floppy lucu
Tetap
tertawa-tawa disana
Dengan
hardisk abadi
Potret alam
disana
Kubiarkan
tidur dengan nyenyak
Memimpikan
aku dengan tenteram
”
Mengenali
panda imut mmm terlembut
Menusuki
ruang gelap
Terang
terhenyak
Mengambang
bercampur kabut
Melalui
tembok sempit
Jatuh
kemudian berteriak keras
Lengkingan
itu terlalu tinggi
Kami
katakana ucapan ringan
Kecupan
kecil dalam-dalam
Di
heningnya heningku
Fun untuk kami
Menunggu
valentine tanpa lagi suram
Menukar-nukar
kado senyum di awan
Setelah
tidur dan terangkat
Empat belas
angka itu berpesta lagi
Sebab masih
menunggu umpatan masa depan
Atau
beberapa hari yang lama
Meski besok
juga akan tau
Mereka
memaksa
Tetap tak
bisa
Fun untuk
kami
Menunggu
valentine senyum kereta
Menukar
kado
Di jalan
mimpi nomer sekian
Malam
terkepal berlari-lari
Aku bicara
dengan seribu lidah
Berjalan
Dimana
semua tak bisa lalu
Wajahmu
kuberi rindu
Hayatmu
kuberi tau
Aku
menyayangimu
Katakana ya
dan jabat tanganku
Katakana
tidak dank au melangkah pergi
Kepastian
sanjungan beribu-ribu
Memberi
tanaman berantai
Kerasan,nyenyak,pulas
Angina yang
ternyata ramah
Sengaja
bicara dengan pelan
Menimang
lembut bayi-bayi hujan
Dan pipi
kemerahan
Hentakan
doa bertingkat-tingkat
Melerai ke
atas
Kearah di
balik langit
Sepuluh
kali lebih jauh
Ia baik
Mengabarkan
pohon tercantik
Berbaring
di samping
Menyatakan
kenangan masa lalu
Dan
bercerita banyak tentang semangat
…
Comments